SEMARANG, beritajateng.tv – Dari 69 siswa SMPN 1 Semarang yang piagam marching band MIVBC 2022 miliknya teranulir, sekitar 30 siswa telah mendaftar di sekolah swasta sebagai cadangan.
Jumlah itu tersampaikan oleh salah satu orang tua siswa, Indah, saat beritajateng.tv temui di Serrata Hotel, Kota Semarang, Minggu, 14 Juli 2024 sore.
“[Yang sudah daftar ke sekolah swasta] mungkin lebih dari 30,” ujar Indah.
Menurut pengakuannya, tak sedikit dari mereka yang tetap bertahan. Berharap adanya perubahan putusan dari Pemprov Jawa Tengah agar anak mereka tetap bisa bersekolah di SMAN/SMKN.
“Beberapa dari kami bertahan untuk menunggu hasilnya. Namun ada beberapa dari kami sebagai ortu, punya tanggung jawab ya untuk tetap menyekolahkan anak-anak, di mana pun itu. Luka pastinya,” beber Indah.
Bahkan, menurut pengakuannya, tak sedikit anak-anak mereka yang enggan melanjutkan sekolah lantaran malu.
“Gak kebayang kalau anak-anak itu gak sekolah dan banyak dari anak-anak kami yang punya keyakinan: ‘Sudah deh gak usah sekolah aja.’ Mereka takut sekolah di mana-mana,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, Indah mengungkap rasa pesimis untuk memasukan anaknya ke SMAN/SMKN.
“Sudah pasti kami tidak bisa masuk di negeri, karena verifikasi data sertifikat itu melekat terus di anak-anak. Tidak bisa cabut itu, itu yang bikin anak-anak juga ruang geraknya terbatas,” paparnya.
Ia pun tak mempersalahkan sebagian orang tua yang telah mendaftarkan anaknya ke sekolah swasta.
“Saya memaklumi teman-teman yang sudah daftarkan anak-anaknya ke swasta, karena itu tanggung jawab mereka,” ujarnya.
Tanggapan Indah soal video YouTube pengumuman juara marching band MIVBC 2022
Sebelumnya, Indah dan para orang tua lain mengklaim bahwa tak tahu jika anak-anak mereka memperoleh penghargaan bronze atau peringkat ketiga dalam kejuaraan marching band Malaysia.
Sesuai keterangannya, mereka hanya diberi tahu oleh pelatih berinisial S, bahwa Gita Bahana Smepsa memperoleh juara 1 dalam ajang Malaysia International Virtual Band Championship Virtual (MIVBC) 2022.