R mengaku kecewa dengan tindakan dua oknum polisi yang memeras dirinya. Apalagi, pelaku mengambil barang-barang pribadi khususnya jam tangan yang memiliki nilai tersendiri di hidupnya.
“Jam tangan saya walaupun cuma Rp2,5 juta tapi beli hasil keringat sendiri. Dongkrak juga lumayan sekitar Rp500 ribu sama kunci-kuncinya,” katanya.
BACA JUGA: Polisi Usut Perusakan 17 Pot di Bundaran Kalibanteng Semarang, Pelaku Masih Buron
Mirisnya lagi, pelaku mengambil STNK mobil korban yang mana merupakan surat-surat penting. Hingga saat ini, R belum berani bercerita kepada orang tuanya jika menjadi korban pemerasan dan pencurian oleh oknum polisi.
“STNK hilang sampai saya ditanya-tanyain orang rumah dan saya cuma bisa bilang lupa nyimpen,” ungkap R.
Atas viralnya kejadian ini, R mengaku tak segan untuk melapor ke Polda Jawa Tengah jika ada korban lain.
“Saya lapor juga kalo ada korban lain yang ikut lapor,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila