Acara ini juga didukung oleh Koordinator Persaudaraan Lintas Agama (Pelita) Semarang, Setyawan Budy.
Peserta dari berbagai agama seperti Islam, Hindu, Katolik, Kristen, Budha, dan Penghayat turut antusias. “Inisiatif Pak Wito ini memperlihatkan bahwa kita di Semarang bisa hidup rukun meski beda agama dan keyakinan,” kata Budy.
Suasana di lokasi terasa penuh keakraban saat para pemeluk berbagai agama bekerja sama membagikan takjil kepada warga Semarang yang sedang berpuasa. Takjil juga di bagikan kepada pengendara mobil yang melambatkan lajunya, menunjukkan semangat kebersamaan komunitas lintas agama di kota ini. (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (1)