Selanjutnya, tim kreatif akan mempersiapkan kaum disabilitas di Rumah Inspirasi agar bisa menghadapi dunia nyata dengan menggali potensi mereka.
“Akan kami cari, kalau passionnya ditemukan dengan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi, kita cari perangkat atau guru untuk bisa improve. Nanti kita temukan. Namanya inklusi, nggak bisa barengan,” ucapnya.
Agustina mengatakan, program Rumah Inklusi akan mengalir sesuai keadaan yang ditemukan di lapangan. Rumah Inklusi ini akan dipasrahkan kepada camat dengan kerjasama beberapa dinas terkait.
Menurut dia, tidak mematok anggaran dalam perencanaan namun relaksasi karena akan gotong royong bersama semua pihak. Bisa juga mencari dana corporate social responsibility (CSR). (*)
Editor: Elly Amaliyah
Respon (2)