Scroll Untuk Baca Artikel
JatengPeristiwa

Semarang Banjir Setelah Hujan Tiga Jam, Mbak Ita Sebut Sampah dan Sedimen Jadi Penyebabnya

×

Semarang Banjir Setelah Hujan Tiga Jam, Mbak Ita Sebut Sampah dan Sedimen Jadi Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Semarang Banjir Setelah Hujan Tiga Jam, Mbak Ita Sebut Sampah dan Sedimen Jadi Penyebabnya
Kondisi banjir di Jalan Pemuda depan Queen City Mall Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

Pihaknya sudah meminta DLH untuk membeli mesin penghisap daun untuk pembersihan sampah. Pasalnya, persoalan banjir akibat sampah ini seringkali terjad.

“Sebenarnya, ini sampah sampah kok, karena setelah pembersihan juga langsung surut. Alhamdulillah segera bisa berkurang airnya,” tambahnya.

Ia berujar, banjir yang terjadi kemarin ini menjadi satu koreksi. Dia mengimbau masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, sedimentasi juga bisa terus dengan pengerukan

“Di Depok itu juga sedimentasi banyak. Saya minta lurah untuk bisa mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan kedua rajin mengecek sedimentasi,” paparnya.

PR Bagi Kota Semarang

Di samping itu, Melly Pangestu, Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, mengungkapkan bahwa banjir merupakan masalah klasik dan PR besar bagi Kota Semarang.

“Sedimen yang terlalu tinggi dan bangunan yang menghambat saluran air merupakan tantangan yang harus kita hadapi,” imbuhnya.

Ia mengakui jika memang saluran air masih banyak terhambat oleh bekas bekas bangunan. Mengenai pembangunan infrastruktur yang belum selesai, pihaknya meminta kepada warga untuk maklum. Dia berharap, setelah perbaikan akan menjadi lancar kembali dan tidak ada banjir.

Di sisi lain, dia menyarankan dinas terkait tidak melakukan pembangunan infrastruktur di ujung tahun. Sebisa mungkin, pembangunan infrastruktur dilakukan pada awal atau pertengahan tahun.

“Risikonya pasti akan menghambat air yang akan masuk ke saluran. Harapan kita kalau pembangunan saluran bisa dilakukan diawal tahun atau maksimal pertengahan, baru proyek pekerjaaan lainnya dan sebagainya,” ujarnya.

Persoalan sampah, tambah Melly, masih menjadi PR bersama bukan hanya pemerintah tetapi juga semua warga Semarang untuk bisa menjaga kebersihan seloka, maupun saluran air di rumah supaya tidak menyumbat saluran air.

“Jadi, ini kerjasama besar antara pemerintah dan warga kalau mau Semarang gak banjir,” ucapnya. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan