Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineJatengNews Update

Semarang Diteror Kemacetan, Kapasitas Jalan Tak Sebanding Peningkatan Jumlah Kendaraan

×

Semarang Diteror Kemacetan, Kapasitas Jalan Tak Sebanding Peningkatan Jumlah Kendaraan

Sebarkan artikel ini
One Way Tol Cikampek - Kalikangkung Ditutup, Arus Mudik Normal Saat GT Kalikangkung Arah Jakarta Dibuka
Arus lalu lintas kendaraan padat.

Menurut Kepala Dishub Kota Semarang, Endro P Martanto, 20 ruas jalan tersebut ada di Jalan Ahmad Yani, Pamularsih, Dr Soetomo, Gajahmada, Imam Bonjol, Jendral Sudirman dan beberapa ruas lainnya.

Dari analisis VCR yang dilakukan di 20 ruas jalan, hanya beberapa yang memiliki prosentase kepadatan rendah.

Beberapa uas jalan dengan presentase kepadatan renda itu ada di Jalan Gajahmada dengan prosentase VCR 0,67 persen dan Jalan Imam Bonjol dengan kepadatan 0,43 persen.

“Ambang batas kepadatan jalan di angka 0,75 persen, jika lebih dari itu bisa dikatakan over. Bahkan jika mendekati 1 persen kendaraan tidak lagi di jalan raya namun juga memenuhi trotoar,” ucapnya.

Ia menerangkan prosentase kepadatan lalulintas di sejumlah ruas jalan di Kota Semarang juga terus meninggi.

Endro memberikan contoh, Jalan Ahmad Yani pada 2017 prosentase kepadatan hanya 0,65. Namun pada 2022 kepadatan di jalan tersebut naik 0,07 persen menjadi 0,72.

“Di Jalan Brigjend Sudiarto hampir mendekati 1 persen. Lalu Jalan Dr Soetomo juga tinggi diangka 0,76 persen dan Jalan Pandanaran sudah mendekati 0,75 persen atau diambang batas kepadatan,” terangnya.

Tak hanya itu, Endro menuturkan jalan nasional yang ada di Kota Semarang misalnya Jalan Kaligawe, juga memiliki prosentase kepadatan di atas 0,90 persen.

Selain padat, acapkali jalan nasional yang ada di Kota Semarang dilanda banjir dan rob. Dijelaskanya prosentase kepadatan jalan membuat resiko kecelakaan jalan raya juga tinggi.

“Kondisi tersebut disebabkan tingginya pengguna kendaraan pribadi dibanding transportasi umum,” imbuhnya.

Ditambahkannya, adanya aktivitas warga luar daerah yang bekerja di Kota Semarang juga meningkatkan kepadatan jalanan.

Pasalnya warga luar daerah beraktivitas menggunakan kendaraan pribadi untuk berangkat bekerja.

Ia menambahkan, Dishub Kota Semarang hanya bisa berupaya mengurangi kepadatan jalan lewat manajemen lalulintas.

Upaya penanganan yang dilakukan Dishub yaitu melalui penerapan satu arah. Lalu peningkatan ruas jalan simpang hingga wilayah pinggiran di Kota Semarang.

“Kami beru bisa mengatasinya melalui sistem tersebut. Wacana Pemkot Semarang memaksimalkan penggunaan transportasi umum juga masih kami tunggu,” tambahnya. (Ak/El)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan