SEMARANG, beritajateng.tv – Lautan manusia memenuhi event Semarang Night Carnival (SNC) 2025 di Jalan Pemuda, tepatnya di depan Halaman Balaikota Semarang, Minggu, 4 Mei 2025.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka ingin menyaksikan kemeriahan Semarang Night Carnival (SNC) 2025.
Di sisi lain, sebagian masyarakat ingin menyaksikan konser Ndarboy Genk yang berlangsung secara bersamaan dengan SNC 2025 di Jalan Pemuda.
BACA JUGA: Warga Antusias Cicipi Kuliner Soto Khas Semarang Gratis di Balaikota, Semarakkan Hari Jadi ke-478
Rombongan defile pun cukup kesulitan melintas Jalan Pemuda mengingat masyarakat tumpah ruah di jalan.
Beberapa kali, imbauan master of ceremony (MC) agar masyarakat bisa bergeser ke pinggir agar defile bisa lewat. Namun, begitu banyaknya masyarakat di Jalan Pemuda membuat susah untuk bergerak mengingat ada barikade di tepi jalan.
Masyarakat nampak sempat berkelahi dengan petugas keamanan karena susahnya aksesibilitas untuk bergerak. Nampak, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso turun ke jalan untuk turut menertibkan, serta Sekretaris Satpol PP Kota Semarang, Marthen Da Costa.
Beberapa kali, penonton meminta untuk membuka barikade agar bisa menepi dari lautan manusia. Sesaknya Jalan Pemuda membuat sejumlah masyarakat pingsan. Kondisi ini pun membuat masyarakat tidak bisa menikmati gelaran SNC 2025.
Evaluasi Pemkot Semarang
Walikota Semarang, Agustina Wilujeng mengakui jika animo masyarakat yang hadir dalam event Semarang Night Carnival ini tak bisa pihaknya prediksi. Ribuan orang ingin melihat secara dekat dan mengambil gambar langsung sehingga membuat kericuhan.
“Itu animo masyarakat gak bisa diprediksi ya. Kita belajar dari itu. Nggone memang kurang ombo, tapi memang ikonnya di sini. Kalau masyarakat gak boleh masuk yo pie? Nanti biar panitia yang laporan. Besok mau bagaimana,” kata Agustina.
Menurutnya, ada sejumlah solusi untuk evaluasi penyelenggaraan SNC di masa mendatang. Salah satunya dengan mengurangi jumlah tamu undangan.
“Apa tamu tamu ne digawe sitik. Itu kan duduknya enam baris, enam shaf ya. Apa mau dibikin dua saja. Supaya jalannya menjadi lebar atau bagaimana biar dinas yang evaluasi,” Imbuhnya.
Dia menyebut, saat ini tren masyarakat untuk menyaksikan secara dekat dan mengambil gambar langsung saat parade. Hal inilah yang menyebabkan jalanan berjubel dan menjadu kendala karena peserta SNC tak bisa lewat dan unjuk kebolehan.
“Trennya itu masyarakat mau mendekat, mau ambil video langsung. Jadi gak mau dia jauh-jauh. Dan pada berjubel di depan antara panggung dan tempat kita duduk. Jadi ya berdiri kita tadi , tapi keren banget loh, amazing,” ungkap dia.