SEMARANG, beritajateng.tv – Memasuki pekan kedua bulan Ramadan, tingkat hunian atau okupansi hotel di Kota Semarang diharapkan mengalami peningkatan.
Sejumlah hotel di Semarang sebelumnya melaporkan anjloknya okupansi di pekan pertama Ramadan. Salah satunya ialah Hotel Harris Sentraland Semarang.
Muhammad Azkar mengatakan, Ramadan memang merupakan salah satu periode di mana perhotelan mengalami low season. Selain itu, adanya kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah juga semakin membuat jumlah tamu menginap mengalami penurunan drastis.
Oleh karenanya, pihak hotel mengandalkan paket iftar atau buka puasa bersama (bukber) sebagai alternatif sumber pendapatan di tengah turunnya okupansi kamar.
BACA JUGA: Berbuka Puasa di Ketinggian “Waktu Iftar Bersama” Louis Kienne Hotel Semarang
“Di hotel itu ketika masuk bulan Ramadan, okupansi hotel turun setidaknya untuk satu minggu pertama Ramadan. Untuk menambal profit kamar dialihkan ke departemen lain yaitu food and beverages,” kata Azkar saat beritajateng.tv hubungi, Minggu, 8 Maret 2025.
Meski demikian, Azkar optimistis bahwa tingkat okupansi akan perlahan membaik saat memasuki pekan kedua Ramadan. Sejumlah wisatawan dan tamu luar kota mulai melakukan pemesanan kamar.
Menurut prediksi Azkar, okupansi akan perlahan mengalami peningkatan hingga puncaknya menjelang libur panjang Idul Fitri nanti.
“Untungnya, karena tahun ini kalo Ramadan mepet awal tahun jadi untuk kegiatan corporate masih jalan, jadi meskipun kamar masih low tapi event di ballroom masih ada. Kami berharap hingga seminggu sebelum lebaran udah mulai merangkak lagi,” ujarnya.
Lokasi hotel jadi penentu
Hal serupa juga terjadi di Hotel Santika Premiere Semarang. Okupansi di hotel yang terletak di dekat Simpang Lima Semarang itu mengalami penurunan selama bulan Ramadan.