Namun, berbeda dengan hotel lainnya, okupansi Hotel Santika di awal Ramadan tahun ini masih cukup tinggi, mencapai 70 persen.
“Memang perbandingan bulan biasa dengan bulan Ramadan jauh, kita biasa okupansi 98 sampai 100 persen setiap harinya. Tapi alhamdulillah di awal Ramadan ini okupansinya bagus, bisa menyentuh 70 persen,” ungkap Liya Anwar.
Liya menyebut, lokasi hotel yang strategis di pusat kota menjadi salah satu faktor utama yang membuat okupansi tetap stabil. Selain itu, faktor loyalitas tamu juga berperan penting dalam menjaga tingkat hunian.
BACA JUGA: Rekomendasi Tempat Bukber di Hotel Semarang dengan Paket All You Can Eat, Makan Puas Bersama!
“Kami lumayan senior, tahun ini memasuki 34 tahun, banyak tamu loyal yang selalu repeat [order]. Jadi okupansi 70 persen itu berasal dari tamu yang selalu kita reached out berkala dan keep in touch,” lanjutnya.
Liya menambahkan, strategi pemasaran Hotel Santika juga mengalami penyesuaian. Jika biasanya hotel lebih banyak mengandalkan tamu dari sektor pemerintahan dan korporasi, maka di masa Ramadan dan Lebaran, target pasar beralih ke segmen keluarga.
“Yang biasanya fokus government kami alihkan ke family, karena mulai memasuki lebaran banyak yang mauk keluarga, kami menyiapkan libur panjang lebaran seperti paket halal bi halal,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi