Salah satunya dilelang di sebuah pameran di Australia. Saat itu, ia berhasil mengumpulkan 1.450 dollar atau sekitar Rp200 juta.
“Tapi uangnya nggak buat aku semua, karena yang separo uangnya aku alihin untuk kembangin ke Rumah Difabel, juga buat ongkos sewa tempat,” katanya.
Penyandang disabilitas juga bisa berkarya
Puput tak menyangkal, jika masih banyak orang yang menyepelekan kemampuannya karena keterbatasannya. Namun, ia tak mau ambil pusing.
Pelukis ini mengaku mendapat hikmah karena tetap bersyukur dan melakukan hal positif selama menjalani hidup. Hal itu menurutnya menyenangkan.
“Kamu tidak akan tahu di depan ada kado terindah seperti apa,” kata Puput.
Dirinya juga menyakini, penyandang disabilitas atau difabel bisa setara dengan teman-teman non disabilitas dalam hal apapun. Bahkan bisa melakukan lebih.
BACA JUGA: Rayakan HUT ke-37, SMAN 14 Semarang Tampilkan Sendratari Tradisional
Yang terpenting adalah, teman disabilitas bisa menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kegiatan positif.
“Kita percaya aja kalau kita yakin pasti kita bisa dan berusaha untuk menghapus stigma buruk tentang difabel, kita suarakan lagi kita buktikan lagi. Nantinya masyarakat akan melihat value kita,” pungkasnya.(*)
Editor: Farah Nazila