SEMARANG, beritajateng.tv – Sejumlah seniman foto dari kolektif seni MES 56 mampir ke Kota Semarang. Kedatangan mereka dalam rangka ikut berpartisipasi di program terbaru Grobak Hysteria yakni pameran “Kandang // Tandang”, 31 Mei hingga 6 Juni 2024.
Puluhan karya fotografi berbagai genre terpajang rapi memenuhi ruangan Grobak Hysteria di Jalan Stonen Nomor 29, Bendanngisor, Gajahmungkur, Semarang. Bahkan, dapur dan lorong tak luput menjadi ruang kesenian.
Salah satu seniman MES 56, Wimo Ambala Bayang mengatakan, ia memilih untuk memamerkan salah satu karyanya yang ia kerjakan pada tahun 2013 lalu. Saat itu, ia sedang tertarik dengan gagasan ketidaktampakan atau invisibility.
“Saya waktu itu ingin menunjukkan gagasan umum apa yang dilakukan oleh bagian kecil-kecil, apa yang hilang, apa yang disembunyikan, apa yang disamarkan,” katanya kepada beritajateng.tv, Jumat, 31 Mei 2024.
Kebetulan, lanjut Wimo, saat itu ia memang sedang melakukan observasi di Semarang. Ia kemudian melakukan perjalanan ringan keliling sudut-sudut kota untuk mencari objek fotografi yang mewakili gagasan ketidaktampakan.
“Saya jalan random observasi di Semarang, saya menemukan benda-benda, objek atau lanskap hal-hal yang bisa mewakili ide itu,” sambungnya.
Pameran ‘Kandang // Tandang’ sebagai wadah para seniman lintas daerah saling belajar
Lebih lanjut, pameran ini merupakan kali pertama pameran “Kandang // Tandang” terlaksana. Co-founder Kolektif Hysteria, Ahmad Khairudin menyebut, pameran tersebut bertujuan untuk mewadahi karya-karya para seniman maupun kreator untuk proyek artistik di berbagai daerah, tidak hanya di sekitar Semarang.
Sesuai namanya, Pameran “Kandang // Tandang” memiliki dua makna. Yang pertama, kadang atau ke dalam. Artinya, partisipan dari luar Semarang akan tinggal, berbagi pengetahuan, metode, teknik serta berkarya di Hysteria.