Adapun data dari Dinas Perindustrian Kota Semarang, pendanaan pemerintah pusat mengucurkan alokasi dana sebesar Rp 28 miliar melalui DAK tahun 2021, untuk menyokong Sentra IKM Logam KIW.
Pasokan dana itu terserap Rp 21 miliar untuk pembangunan dan pengembangan Sentra IKM Logam KIW.
Sementara itu, pertumbuhan IKM di Kota Semarang juga tercatat oleh BPS Provinsi Jateng.
Bahkan IKM tetap melaju meski di tengah keterpurukan sejumlah sektor saat pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
IKM juga berperan dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Semarang. Pada 2021 nilai PDRB Kota Semarang atas harga berlaku mencapai Rp 205 triliun lebih.
Secara nominal, nilai PDRB pada 2021 mengalami peningkatan sebesar Rp 16,6 triliun lebih dibandingkan 2020 yang
mencapai Rp 188,7 triliun lebih.
Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Semarang pada 2021 dihasilkan oleh lapangan usaha industri pengolahan termasuk IKM pengolahan logam. Kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB bahkan mencapai 28,6 persen lebih.
Sementara itu, Joko Susilo Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, berujar, IKM di Kota Semarang harus terus naik.
Ia juga mengakui jika tidak ada pelaku usaha, perekonomian Kota Semarang tidak akan naik saat pandemi.
Menurutnya pertumbuhan ekonomi pada 2021 disokong oleh para pelaku usaha naik IKM maupun UMKM.
“Laju pertumbuhan perekonomian di Kota Semarang pada 2021 di angka 5,61 persen. Capaian itu jauh dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami perlambatan, bahkan pada 2020 laju perekonomian Kota Semarang mengalami minus 1,85 persen. Untuk itu kami terus mendukung perkembangan bisnis di Kota Semarang lewat berbagai cara,” tambahnya. (Ak/EL)