SEMARANG, beritajateng.tv – Baru-baru ini dunia tengah dihebohkan dengan sebuah serangan yang menyeret nama Israel dan Hamas. Kabarnya, Israel terkena serangan hingga menewaskan ratusan orang.
Pasukan Hamas melancarkan serangan skala besar ke wilayah Israel pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023. Dari peristiwa tersebut, muncul beberapa video amatir yang beredar di sosial media.
Penyerangan yang Hamas lakukan itu alhasil membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan peringatan akan perang panjang di beberapa waktu ke depan.
Dia menyebut tragedi itu sebagai serangan paling mengerikan dalam 50 tahun terakhir sejak peristiwa perang Yom Kippur. “Kami akan melakukan pembalasan yang setara,” ujar Benjamin Netanyahu.
Bahkan, sudah terkirim beberapa jet tempur Israel untuk memborbardir Jalur Gaza, meratakan lingkungan sipil dan gedung-gedung tinggi.
Dari hal tersebut, tampaknya pertempuran antara militer Israel dan milisi Hamas akan berlangsung sengit dan lama.Bahkan, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyebutkan perang sudah dimulai di Gaza. Dan bisa menjalar ke Tepi Barat hingga Yerusalem.
Tentunya hal ini menyita atensi warga dunia, bahkan di Tanah Air juga masih mengincar soal berita yang mencengangkan ini.
BACA JUGA:Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Inilah Daftar Negara yang Lolos, Adakah Israel?
Lantas, siapakah Hamas ini? Apakah tujuan mereka dalam peperangan melawan Israel ini? Seperti yang beritajateng.tv lansir dari beberapa sumber, berikut ulasan soal milisi tersebut.
Sejarah Hamas dan Asal-usulnya
Hamas merupakan singkatan dari Harakat Al-Muqawamah Al-Islamiyyah atau dalam bahasa Indonesia berarti Gerakan Perlawanan Islam.
Adapun pendiri milisi ini adalah Syekh Ahmed Yassin, melansir dari Concil Foreign Relations, ia merupakan ulama Palestina dan aktivis Ikhwanul Muslimin lokal.
Di akhir tahun 1960-an, Yassin mulai melakukan pendakwahan dan kegiatan amal di Tepi Barat dan Gaza, yang telah Israel ambil alih pada tahun 1967 usai ‘Perang 6 Hari.’
Pada tahun 1987, Hamas berdiri sebagai cabang Muslim Brotherhood atau Ikhwanul Muslimin yang berbasis di Mesir. Hamas menentang upaya pendekatan sekular yang dilakukan oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk mendamaikan Palestina dan Israel.
Hamas, pada dasarnya merupakan gerakan nasionalis dan Islamis warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Kelompok ini berdedikasi dalam pembentukan negara Islam merdeka di Palestina.
BACA JUGA:Gubernur Bali Lagi-lagi Tegaskan Tolak Israel, Aturan Konstitusi atau Arahan Megawati?
Pertanyaannya, mengapa Hamas menyerang Israel? Mengutip dari Al Jazeera, Ismael Haniyeh menyatakan bahwa alasannya adalah ancaman keberadaan Masjid Al-Aqsa yang terletak di Yerusalem.
Selain itu, Haniyeh mempersoalkan blokade Gaza oleh Israel yang sudah bertahan selama 16 tahun terakhir. Tak luput dari perhatiannya adalah perihal normalisasi hubungan Israel dengan sejumlah negara Timur Tengah.
“Sudah berapa kali kami memperingatkan Anda bahwa rakyat Palestina hidup di kamp-kamp pengungsian selama 75 tahun, dan Anda menolak untuk mengakui hak-hak rakyat kami?” ucap Ismail Haniyeh.