Karena itu, bagi yang tak kuat dengan tontonan gore, sebaiknya mempertimbangkan lebih dulu sebelum menyaksikannya.
Ketegangan dalam karya produksi VMS Studio ini juga berasal dari berbagai elemen lain mulai dari kisah kelam yang membayangi sosok Maryam, lokasi syuting di desa terpencil, kehadiran tokoh-tokoh misterius, hingga ide “gila” dari sang penulis, Lele Laila.
Tak heran bila bagi pencinta horor gore, film ini jadi tontonan yang begitu menggoda.
Performa Claresta Taufan sebagai Maryam benar-benar memukau. Ia mampu menghadirkan beragam emosi takut, marah, putus asa, hingga rasa tak berdaya dengan begitu alami, bahkan lewat sorot matanya saja sudah terasa kuat.
Sementara itu, Shaqueena Medina juga tak kalah mengesankan saat memerankan Maryam kecil.
Meski masih berusia sembilan tahun, ia berhasil menunjukkan kematangan akting dengan pengendalian emosi yang tepat.
Adegan kesurupannya pun tampak begitu meyakinkan, tanpa sedikit pun terlihat dipaksakan. (*)