Bukan semata-mata memberi label Halal, Musta’in ingin produk dalam negeri tak menjadi tamu di negeri sendiri lantaran kurang masyarakat minati. Sebab itu, sosoknya berharap dapat mendongkrak penjualan produk UMKM dalam negeri melalui pemberian sertifikasi Halal.
“Kita harapkan nanti sesuai dengan target nasional, di akhir tahun nanti kita ada 209 ribu. Ini produk Halal. Jadi dengan begitu maka produk-produk kita akan tidak akan menjadi tamu di negeri sendiri, produk-produk kita juga akan diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat sendiri,” tegasnya.
“Lebih dari itu, bahkan produk produk kita akan bisa bersaing di luar negeri. Karena kita sudah bersertifikat halal. Itu gambaran kenapa kita sekarang bergerak ke produk Halal itu,” sambung Musta’in.
BACA JUGA: Wali Kota Semarang Dorong Pelaku UMKM Urus Sertifikasi Kehalalan
Berlangsung sepanjang waktu, program Sehati mampu sasar 2.500 produk se-Jateng
UMKM yang ingin mengajukan produknya untuk mendapat sertifikasi Halal melalui program Sehati mesti memenuhi sejumlah persyaratan.
Adapun persyaratannya yakni seluruh bahan sudah terpastikan kehalalannya, proses produksi Halal dan sederhana, memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), serta tergolong kategori Usaha Kecil Menengah (UKM).
Untuk mempermudah, Kemenag Jateng senantiasa menurunkan tim lapangan yang siap membantu pelaku usaha kecil menengah untuk mendapat sertifikasi Halal secara gratis.
“Maka hari ini di lapangan itu, temen-temen penyuluh, pendamping Halal ini mendampingi masyarakat kita, melalui Majelis Taklim, melalui kegiatan itu bersama dengan Dinas terkait. Mereka kita datangi, dampingi, dan bantu untuk kita akses itu,” ucapnya.
“Dan Alhamdullilah sejauh ini capaian kita kalau saya lihat sehari paling tidak bisa kita selesaikan 2.500-an. Program Sehati ini kan sepanjang waktu. Maka sehari setidaknya dalam saya perhatikan dua bulan terakhir ini sehari di Jateng bisa kita selesaikan 2.500,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi