Dua elemen ini memang perlu hadir agar para penonton dapat menerima film Possession: Kerasukan. Meskipun begitu, film ini tetap mempertahankan misteri yang terselubung dalam alur ceritanya.
Visualisasinya sangat menarik
Film yang satu ini menampilkan gaya retro era 80-an, terlihat dari beberapa pilihan pakaian yang mereka gunakan dalam film tersebut. Aspek artistiknya tampak hadir dengan serius, meskipun ada sedikit kekurangan dalam penggunaan handycam yang tidak sesuai dengan konteks waktu itu.
BACA JUGA: Karier di AS Tak Berkembang, Agnez Mo Bakal Kembali ke Indonesia?
Namun, hal itu dianggap sebagai hal kecil yang tidak signifikan dalam pengaruh keseluruhan alur cerita. Dengan dominasi warna biru atau nuansa kebiruan yang hadir di dalam apartemen karakter utama, hal ini secara jelas mengisyaratkan sesuatu, dan penggunaan warna tersebut konsisten sepanjang film.
Intensitas ini perlahan berubah ketika Fariz berada di luar untuk mengikuti Pak Wahyu dan memasuki kamar hotel tempatnya menginap. Perlu kita catat bagaimana kengerian Robby sampaikan ketika berada di apartemen Fariz, di mana atmosfir mencekam hadir melalui penggunaan warna dan musik yang kuat.
Penonton sebaiknya tidak terkejut dengan apa yang ditampilkan oleh film ini. Alur cerita film ini akan menghadirkan momen-momen yang menggetarkan dengan sensualitas dan ciri khas Indonesia yang diimplementasikannya (meskipun tidak sevulgar dalam aslinya).
Itulah review dari film horor Possession: Kerasukan yang siap tayang di bioskop pada 8 Mei 2024. (*)