Scroll Untuk Baca Artikel
Politik

Sidang PHPU di MK, Timnas AMIN Ungkap 4 Negara yang Pernah Batalkan Hasil Pemilu Akibat Curang, Mana Saja?

×

Sidang PHPU di MK, Timnas AMIN Ungkap 4 Negara yang Pernah Batalkan Hasil Pemilu Akibat Curang, Mana Saja?

Sebarkan artikel ini
Hasil Pemilu
Pihak Timnas AMIN membacakan permohonan soal 4 negara yang pernah membatalkan hasil pemilu dalam sidang perdana perselisihan hasil Pemilu (PHPU) atau Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. (Foto: YouTube/Mahkamah Konstitusi)

“Oleh karena itu, MK pastinya akan membatalkan hasil pemilihan yang terjadi karena penyalahgunaan wewenang presiden, kekuasaan, penyelenggara Pemilu, serta pelanggaran dan kecurangan yang serius dalam proses Pemilu dan Pilpres,” imbuhnya.

Timnas AMIN ungkap 4 negara dengan hasil Pemilu pernah batal

Lebih lanjut, Bambang mengungkap ada 4 negara dengan hasil Pemilu pernah MA maupun MK batalkan.

1. Austria

Bambang mengungkapkan bahwa pada tahun 2016 lalu, MK Austria membatalkan Alexander Van der Bellen yang terpilih sebagai presiden lantaran terbukti ada kecurangan.

“Hal ini terjadi karena ada pengiriman surat melalui pos yang dilakukan oleh pendukung Alexander, sehingga terjadi manipulasi yang signifikan,” tutur Bambang.

2. Kenya

Pada tahun 2017 lalu, MA Kenya membatalkan terpilihnya presiden petahana Uhuru Kenyatta. Hal ini karena pemerintah pusat terbukti memadamkan listrik di wilayah pendukung sang lawan, Odinga. Pasalnya, pemadaman listrik itu berlangsung pada hari pemungutan suara.

BACA JUGA: Soal Pemilu Ulang Tanpa 02, Gibran: Misal Nanti Diulang, Terus Jagoannya Kalah, Apa Minta Ulang Lagi?

3. Maladewa

Sementara pada 2013 silam, MA Maladewa membatalkan hasil Pemilu lantaran terdapat 5.623 orang yang tak memiliki hak memilih. Di antaranya ialah orang yang telah meninggal dunia, di bawah umur, dan memakai identitas palsu.

“Namun, mereka berhasil ikut dalam Pemilu,” ucap Bambang.

4. Ukraina

MA Ukraina pernah memutuskan untuk menggelar Pemilu ulang pada tahun 2004 silam lantaran pemerintah Ukraina terbukti mengintervensi proses Pemilu.

Dengan merujuk pada contoh-contoh kecurangan hasil Pemilu tersebut, Timnas AMIN berharap MK dapat memastikan keadilan dalam proses Pemilu di Indonesia demi menjaga demokrasi yang sehat dan transparan. (*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan