“Meskipun mungkin ini antar pengusaha saling bersaing, saya berharap tetap bisa berkolaborasi dalam hal-hal yang positif,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sumanto sadari banyak pro kontra terkait jasa sound
Sumanto menyadari banyak muncul pro dan kontra terkait keberadaan para pengusaha sound. Terlebih bila tata suara yang mereka mainkan terlampau keras sehingga mengganggu masyarakat. Karenanya ia berharap para pengusaha lebih peduli dengan tidak menyalakan sound melebihi batas decibel suara yang bisa ditoleransi.
BACA JUGA: Ketua DPRD Jateng Sumanto Pentaskan Wayang Kulit 30 Jam Nonstop dengan 23 Dalang
“Terkadang ada yang menganggap kalau tidak keras kurang marem. Tapi kalau suaranya keras bisa mengganggu dan bikin geger. Karena itu semua perlu diatur agar tetap bisa didengarkan secara nyaman dan menjadi hiburan bagi masyarakat,” ujar Sumanto.
Lebih lanjut Sumanto meminta para pengusaha sound system memanfaatkan media sosial dengan membuat konten-konten positif. Sebab saat ini medsos bisa menjadi sarana promosi yang efektif.
“Bagi saya, pro kontra sudah biasa. Apapun akan muncul anggapan positif maupun negatif. Harapannya apa yang teman-teman lakukan ini bisa jadi hal positif, suara sound nya bisa tetap didengar dengan nyaman,” katanya.
Ke depan ia juga berharap para pengusaha sound lokal ini dapat semakin kompetitif dan mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto













