Hanya saja, kata Agus, pihak sekolah belum mengetahui informasi lebih lanjut terkait kondisi keduanya.
“Yang selamat salah satunya masih di RS Tugu, yang satu sudah ke rumah tapi keberadaannya sampai hari ini kami belum tau, kami belum ada kabar lanjutan,” sambung Agus.
Sementara itu, Staff Waka Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Nanang Agus, menambahkan, ketiga siswa yang terlibat dalam kejadian ini merupakan siswa yang berprestasi dan tak pernah terlibat dalam permasalahan.
BACA JUGA: Berkaca dari Kasus Naomi Daviola, SMKN 3 Semarang Bakal Bentuk Ekstrakulikuler Pecinta Alam
Ketiganya bahkan tergabung dalam ekstrakulikuler paskibra. Ia yakin, ketiga siswa itu bukan siswa yang nakal.
“Mereka anaknya anak-anak baik, bukan bermasalah. Mereka ikut organisasi berprestasi. Menurut saya mereka secara mental dan psikis udah beda dengan anak-anak lain,” kata Nanang.
Namun demikian, Nanang menyebut jika ketiga siswanya itu kurang memiliki pengawasan dari keluarga. Sebab, latar belakang orang tua mereka ada yang sudah meninggal maupun berpisah.
“Yang GR merupakan piatu, di sini sama neneknya. Sedangkan yang selamat ada yang orang tuanya pisah. Yang saya sesalkan mengapa anak-anak baik itu di tempat itu jam segitu,” tandas Nanang. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi