Scroll Untuk Baca Artikel
Nasional

Siti Fadilah Soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Indonesia: Segera Hentikan!

×

Siti Fadilah Soal Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Indonesia: Segera Hentikan!

Sebarkan artikel ini
ilustrasi nyamuk DBD Jawa Tengah
Ilustrasi nyamuk. (Foto: Pexels/Pixabay)

Mempertanyakan perizinan program penyebaran nyamuk Wolbachia

Dalam hal ini, Siti Fadilah pun menyoroti adanya keterlibatan dari Kementrian Kesehatan, terutama dalam hal perizinan.

“Apakah sudah ada ijin keamanan dan pertahanan? Karena ini menyangkut kedaulatan Republik Indonesia. Jangan sembarangan menyetujui percobaan yang langsung dilakukan pada rakyat Indonesia,” ujarnya.

Melansir dari pernyataan Siti Fadilah yang diunggah oleh akun soultaker di TikTok, ia menyebut bahwa pemerintah telah berhasil mengendalikan penyakit Demam Berdarah dalam sepuluh tahun terakhir.

Namun, program penyebaran nyamuk tersebut mengklaim akan menurunkan penyakit Demam Berdarah, yang bekerja sama dengan World Mosquito Program (WMP).

Gerakan Sehat Untuk Rakyat Indonesia sangat prihatin dengan program pemerintah untuk menyebarkan jutaan telur nyamuk Aedes Aegypti yang terpapar bakteri Wolbachia.

Selanjutnya, mereka meminta Pemerintah untuk segera menghentikan pelepasan 200 juta nyamuk tersebut di Pulau Bali pada Senin (13/11).

Selain pulau Dewata, juga yang terdapat di lima kota lainnya: Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang, dan Bontang.

Di sisi lain, Gerakan Sehat Untuk rakyat Indonesia bersama ASPEK Indonesia, dan Gladiator Bangsa dengan dukungan dari Puskor Hindunesia, bersama-sama menyampaikan suara keprihatinan.

BACA JUGA: Kemenkes: Rumah Sakit yang Masih Gunakan Alat Kesehatan Impor Bisa Kena Sanksi

Program pelepasan ratusan juta nyamuk ini menimbulkan ancaman besar terhadap kesehatan masyarakat dan lingkunga. Hal ini tersampaikan oleh Dr. Ir. Kun Wardana Abyoto, MT.

Adapun hal yang menjadi dasar dari ‘ancaman besar’ tersebut adalah belum adanya penelitian jangka panjang tentang ancaman kesehatan masyarakat dan lingkungan yang terlaksana di Bali, Jakarta barat, Kupang, Semarang dan Bontang.

Tak hanya kesehatan masyarakat saja, menurut Kun Wardana, penyebaran nyamuk Wolbachia ini juga dapat memberikan efek negatif terhadap industri pariwisata dan ekonomi masyarakat setempat.

“Siapa yang bertanggung jawab jika terjadi kesalahan dan dampak yang tak terhitung?” ucap Kun Wardana.(*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan