SEMARANG, beritajateng.tv – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Aria Bima, menegaskan bahwa partainya tidak akan ragu untuk menyuarakan berbagai hal yang dianggap menyimpang dari prinsip demokrasi.
Hal itu menyusul pernyataan sejumlah politisi PDIP terkait hasil Pilkada. Termasuk Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyebut adanya anomali pada hasil Pilkada 2024.
“Anomali lebih pada daerah-daerah tertentu, tidak kemudian digeneralisasi. Tapi bahwa keinginan pemilu damai, netralitas, adilnya aparat dan penyelenggara pemilu, saya kira itu disuarakan tidak hanya PDIP tapi seluruh pihak,” ujar Aria Bima saat beritajateng.tv temui di FISIP Undip Semarang, Rabu, 4 Desember 2024.
BACA JUGA: Kalah di Pilgub Jawa Tengah, PDIP Cari Bukti Keterlibatan Parcok
Aria mengatakan, politisi PDIP memang memiliki keberanian lebih besar untuk mengangkat isu-isu yang teranggap tidak sejalan dengan prinsip demokrasi.
Hanya saja, ia menggarisbawahi jika pernyataan terkait anomali hasil Pilkada sejauh ini masih sebatas pernyataan pribadi dari politisi PDIP.
“Hanya (politisi) PDIP memang keberaniannya lebih keras untuk membunyikan hal-hal yang teranggap kurang searah dengan prinsip-prinsip demokrasi,” sambungnya.
Politisi PDIP: Pernyataan politisi harus berdasarkan fakta dan aturan
Lebih lanjut, meski masih sebatas pernyataan pribadi dari politisi PDIP, Aria menekankan bahwa setiap pernyataan yang seorang politisi sampaikan pasti memiliki dasar yang kuat berupa aturan dan fakta.
Hal ini, menurutnya, membedakan pernyataan politisi dari pengamat yang bisa lebih bebas berkomentar.