Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Soal Larangan Study Tour, Pengawasan Bus Pariwisata Dinilai Lebih Efektif Cegah Kecelakaan

×

Soal Larangan Study Tour, Pengawasan Bus Pariwisata Dinilai Lebih Efektif Cegah Kecelakaan

Sebarkan artikel ini
Bus Pariwisata
Penampakan bus pariwisata Trans Putera Fajar usai mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat yang membawa rombongan study tour SMK Lingga Kencana Depok. (ant)

Sementara yang kedua adalah micro sleep lantaran pengemudi mengalami kelelahan saat mengemudi.

“Angkutan wisata tidak teratur trayeknya dan tidak teratur waktu operasinya. Mereka bisa beroperasi di mana saja dan kapan saja tanpa ada batasan waktu operasi,” sambung Akademisi Teknik Sipil Soegijapranata Catholic University (SCU) itu.

Selain itu, Djoko menyoroti kondisi jalanan menuju destinasi wisata yang hampir semuanya tidak sesuai regulasi. Misalnya lebar tikungan dan lebar lajur yang tidak ramah bagi kendaraan besar dengan panjang 12 meter dan lebar 2,5 meter.

BACA JUGA: Bukan Kecelakaan Bus SMK Lingga Depok, Ini Alasan Komisi E DPRD Jateng Setuju Larangan Study Tour

Faktor tersebut, kata Djoko, yang seringkali menyebabkan mencelakakan bus pariwisata.

Terlebih, panitia akan menuntut pengemudi untuk mengantar ke tujuan wisata sebanyak-banyaknya.

“Study tour itu tidak apa-apa, bagus untuk pendidikan dan perputaran ekonomi, namun harus memerhatikan keselamatan kendaraannya,” tandasnya. (*)

Editor: Farah Nazila

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan