SEMARANG, beritajateng.tv – Bekas tambak yang dulu menjadi salah satu sumber kehidupan warga Tambakrejo Semarang kini menjelma menjadi sebuah pulau sampah.
Hamparan sampah plastik, limbah rumah tangga, barang elektronik, hingga bangkai tikus menyatu dalam pulau sampah tersebut.
Kondisi memprihatinkan pulau sampah ini berada di wilayah Kawasan Tambaklorok, Kampung Tambakrejo, RW 13, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara.
BACA JUGA: Duh! Bekas Tambak di Tambakrejo Semarang Kini Jadi Pulau Sampah, Bikin Warga Resah
Ketua RW 13, Edi Suwarno mengatakan ini merupakan lahan wakaf masjid tapi sampai 9 tahun lebih tidak ada pemanfaatan namun justru jadi tempat pembuangan sampah.
“Sekitar tempat ini terbagi tiga RW, RW 12,13, dan 16. Meskipun dua tahun lalu sudah saya kerjakan (bersihkan) bersama DLH sampahnya. Bahkan terkumpul dua dump truk. Tapi sampai sekarang masih ada sampah-sampah seperti lautan,” Kata Edi.
“Saya mohon dari pemerintah, mumpung ada lahan. Mungkin pemerintah kota bisa memanfaatkannya untuk lahan sekolah,” imbuhnya.
Edi menyebut, pada hari Jumat warga bersama DLH Kota Semarang akan melakukan upaya pembersihan pulau sampah tersebut.
“Pada hari Jumat kami akan bersama DLH Kota Semarang melakukan pembersihan. Untuk itu mohon sediakan TPS atau tempat pembuangan sampah. Itu harapan kami, karena kalau memang ingin bebas kumuh maka harus bersih,” sebut dia.
Menyoroti hal tersebut, Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, menegaskan bahwa persoalan tumpukan sampah di lahan bekas tambak akan segera pihaknya tangani.
Dia menyoroti pentingnya kerja pembersihan yang diiringi dengan edukasi kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Nanti kami selesaikan. Mari kita cari tokoh sentralnya di situ karena budaya masyarakat kita itu biasanya kan keteladanan,” ujar Agustina.
Menurutnya, pembenahan tidak akan efektif bila hanya dilakukan pembersihan fisik, tanpa perubahan perilaku warga.
Dia mendorong pendekatan langsung dari kelurahan dan tokoh setempat untuk menumbuhkan budaya tidak membuang sampah sembarangan.
“Yang pertama, kita harus datang ke sana untuk dibersihkan. Tapi kalau yang buang tidak berubah, ya percuma. Maka nanti biar Bu Camat dan Pak Lurah mendekati dan menyelesaikan perlahan,” ujarnya.
“Yang penting adalah membudayakan tidak membuang sampah. Berarti di lokasi itu juga harus ada tempat sampah besar di situ,” sambungnya.
Selain soal sampah, Walikota juga menyinggung adanya wacana pembangunan fasilitas umum di lahan tersebut, seperti sekolah dan puskesmas.