Jateng

SPPG di Jateng Libatkan TNI dan Polisi, Deputi MBG Minta Dapur Jangkau Daerah Terpencil hingga Karimunjawa

×

SPPG di Jateng Libatkan TNI dan Polisi, Deputi MBG Minta Dapur Jangkau Daerah Terpencil hingga Karimunjawa

Sebarkan artikel ini
SPPG Jateng
Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Makan Bergizi Gratis, Mayjen TNI (Purn) Dadang Hendrayudha, usai menghadiri Rapat Koordinasi Makan Bergizi Gratis di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Kamis, 31 Juli 2025. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Makan Bergizi Gratis (MBG), Mayjen TNI (Purn) Dadang Hendrayudha, menegaskan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan dibangun di Jateng tidak boleh berada di tanah yang bermasalah.

Hal itu terungkap oleh Dadang usai menghadiri Rapat Koordinasi Makan Bergizi Gratis di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, pada Kamis, 31 Juli 2025.

Dadang menambahkan, TNI dan polisi akan dilibatkan dalam pembangunan maupun operasional SPPG di Jawa Tengah.

BACA JUGA: 322 SPPG untuk MBG di Jateng Sudah Jalan, Ahmad Luthfi: Akan Tambah, Jepara Terbanyak

“Ada rencana keterlibatan langsung dari TNI dan polisi untuk mempercepat program yang ada sekarang. Nah, pemerintah daerah dalam hal ini sesuai yang saya sampaikan tadi, bahwa mereka akan menyiapkan lahan yang akan dibangun [untuk] MBG sebanyak 1.542,” jelas Dadang.

Dadang menyebut, SPPG yang tak boleh dibangun di tanah yang bermasalah merupakan arahan langsung dari Kementerian Keuangan RI (Kemenkeu).

“Memang ada beberapa kendala, karena dari Kemenkeu pengin bahwa kondisi tanah yang akan kita bangun ini harus clear dan clean. Dalam artian bahwa itu memang tidak ada tanah bermasalah, karena ini berkaitan dengan penggunaan anggaran negara,” tegas Dadang.

Dadang minta SPPG di Jateng jangkau daerah terpencil seperti Karimunjawa

Selain itu, Dadang menegaskan pembangunan SPPG di Jawa Tengah bisa menyasar lokasi yang sulit dijangkau atau terpencil.

“Kedua, kami harapkan bahwa tanah-tanah itu memang tanah-tanah yang di lokasi yang sulit. Yang sulit dalam hal ini langsung menyentuh pada masyarakat bawah,” jelas dia.

Dadang mencontohkan Karimunjawa yang berlokasi di Kabupaten Jepara. Dadang ingin SPPG bisa menjangkau daerah terpencil di Jawa Tengah sebagai bentuk kehadiran negara.

“Mungkin di tempat yang terpencil ya, ekonomi masyarakat kurang, ada banyak kasus stunting. Seperti penyampaian tadi itu Jepara, ada Karimunjawa. Itu semuanya akan kami tindaklanjuti. Ini menunjukkan bahwa negara hadir ya,” tegas Dadang.

BACA JUGA: Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Polres Blora Siapkan Lahan untuk Dapur SPPG

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan