BLORA, beritajateng.tv – Pemerintah Kabupaten Blora secara resmi mencabut status tanggap darurat pasca Insiden kebakaran sumur minyak rakyat ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo.
Meskipun telah dinyatakan aman, ratusan warga masih enggan kembali ke rumahnya karena trauma mendalam akibat insiden maut yang telah menewaskan empat orang warga, dan satu balita yang hingga saat ini masih dalam perawatan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Setelah 15 hari pasca insiden maut yang menghanguskan sumur minyak rakyat ilegal, Pemerintah Kabupaten Blora bersama Pertamina mengumumkan bahwa kondisi di lokasi sudah aman.
Pengumuman ini disampaikan Bupati Blora, Arief Rohman dan Ahmad Setiadi selaku Head Comm Rels & CID Zona 11 pada Senin, 1 September 2025 sore dan diikuti dengan pencabutan secara resmi status tanggap darurat, menandakan bahwa situasi sudah aman terkendali.
Namun, kabar baik ini tidak serta-merta membuat warga lega. Ratusan warga mengaku masih merasa trauma dan memilih untuk tetap mengungsi di rumah tetangga atau kerabat.
BACA JUGA: Pemkab Blora Gandeng Bulog Gelar Pasar Murah, Warga Antusias Serbu Beras SPHP
Mereka enggan kembali ke rumah masing-masing, meskipun pemerintah dan Pertamina telah menjamin keamanandi titik lokasi dan sekitarnya.
Bupati Blora, Arief Rohman, menjelaskan bahwa kondisi sumur minyak yang terbakar saat ini sudah sepenuhnya aman. Ia mengimbau warga untuk bersedia kembali ke rumahnya agar kehidupan bisa kembali normal.