Namun, setiap kekalahan memiliki nilai positif. Ini justru memacu motivasi mereka untuk berjuang lebih keras. Mereka telah beberapa kali memaksakan pertandingan sampai ke rubber game. Ini menunjukkan bahwa mereka dapat bersaing dengan level lawan.
Di turnamen China Master 2025, Jafar dan Felisha menunjukkan performa yang solid pada babak sebelumnya. Mereka berhasil mengalahkan pasangan Jepang, Hiroki Midorikawa dan Natsu Saito dengan skor ketat 23-21, 21-17 yang mencerminkan mental juara.
Lawan mereka, Chen dan Toh, adalah pasangan unggulan dunia yang baru saja menjadi juara dunia dan berada di peringkat tiga. Namun, mereka tetap memiliki celah untuk dijelajahi. Momentum, kecepatan reaksi, serta kemampuan mengatasi tekanan di poin-poin krusial bisa menjadi faktor penentu.
Lawan yang lebih berpengalaman memberikan kesempatan bagi Jafar dan Felisha untuk belajar mengenai tempo permainan dan menghadapi tekanan. Selain itu, memberi kesempatan bagi mereka untuk mengejutkan lawan apabila mereka mampu menjaga konsistensi dan keberanian dalam setiap shuttlecock yang melintasi net.
Adanya persiapan yang matang dan antusiasme yang besar, pertandingan Jafar/Felisha di China Master 2025 pada 18 September dapat menjadi pengalaman berkesan. Harapannya, mereka mampu menunjukkan penampilan terbaik dan pulang dengan kemenangan. (*)