SEMARANG, beritajateng.tv – Sejumlah penyair menyuarakan kepeduliannya atas konflik yang terjadi di Pulau Rempang dalam acara yang bertajuk “Teras Singosari: Pembacaan Puisi untuk Rempang”, Selasa 19 September 2023. Adapun kegiatan tersebut bertempat di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Jl Singosari Raya 33, Kota Semarang.
Teguh Hadi Prayitno, Sekretaris Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pengurus Wilayah Muhamadiyah Jateng menjelaskan, pihaknya sengaja menyelenggarakan kegiatan ini segera setelah PP Muhammadiyah mengeluarkan sikap.
Dengan menggandeng penyair-penyair di Kota Semarang, PWM Muhammadiyah ingin menunjukkan rasa solidaritas atas tragedi yang terjadi di Pulau Rempang.
“Setelah PP Muhammadiyah mengeluarkan sikap, kami menghimpun penyair-penyair untuk aksi solidaritas, beberapanya ada yang dari WALHI Jateng dan LBH semarang. Kurang lebih ada 6 hingga 7 penyair,” jelas Teguh sesaat sebelum kegiatan berlangsung.
Teguh mengatakan, beberapa penyair akan membawakan puisi-puisi lama yang masih berkaitan dengan situasi Rempang saat ini. Menurutnya, penggusuruan rakyat kecil telah disuarakan sejak dulu. Namun, hal-hal tersebut masih terjadi hingga saat ini.
“Kita menyuarakan soal ketidak adilan di sana, saya kira perjuangan datang dari banyak pihak, tidak hanya dari Pulau Rempang sekitarnya, tapi daerah lain, termasuk Kota Semarang,”
Sementara itu, kegiatan ini tidak hanya diisi dengan pembacaan puisi saja. Akan tetapi juga ada musikalisasi dan orasi yang sama-sama menyuarakan tragedi kemanusiaan di Pulau Rempang.
Musikalisasi puisi turut suarakan kasus Rempang
Sulis Bambang, penyair perempuan kenamaan asal Semarang, berkesempatan membuka rangkaian penampilan para penyair. Penampilan kedua, menyusul Dandung Dumadi yang memainkan musikalisasi puisi.