Rukun Ibadah Haji
Ihram
Ihram sering merupakan permulaan niat untuk memulai ibadah haji. Berihram berarti memasuki keadaan suci yang menjadi tanda awal pelaksanaan haji bagi setiap jemaah.
Proses ini bermula dengan melafalkan niat, serta mengenakan pakaian ihram sebagai bentuk menutup aurat dan menjaga kesucian diri.
BACA JUGA: Berikut Kriteria Haji Mabrur dan Cara Mendapatkannya, Sesuai dengan Sabda Rasulullah
Wukuf di Padang Arafah
Wukuf merupakan puncak dari rangkaian ibadah haji, yaitu momen ketika seluruh jemaah dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Padang Arafah untuk beribadah dengan penuh kekhusyukan.
Pelaksanaan wukuf bermula saat matahari tergelincir (masuk waktu dzuhur) pada tanggal 9 Dzulhijjah dan berlangsung hingga terbitnya matahari pada 10 Dzulhijjah.
Tawaf Ifadah
Setelah menjalani ihram dan wukuf, jemaah haji wajib melaksanakan rukun haji yang ketiga, yaitu tawaf ifadhah.
Tawaf merupakan ibadah dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Tawaf ifadhah harus terlaksana setelah jemaah menyelesaikan prosesi melempar jumrah di Mina, lalu kembali menuju Mekkah.
Sa’i
Sa’i adalah ibadah dengan berjalan kaki atau berlari kecil bolak-balik sebanyak tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah.
BACA JUGA: 20 Jemaah Haji Asal Jateng Wafat di Arab Saudi, Derita Penyakit Bawaan Jantung dan Paru-paru
Selama menempuh jalur antara kedua bukit tersebut, jemaah laki-laki disunnahkan untuk berlari kecil, sementara jemaah perempuan disunnahkan untuk berjalan dengan cepat.
Tahallul
Tahallul berarti mencukur atau memotong rambut, yang dilakukan setelah jemaah menyelesaikan ibadah Sa’i.
Setelah melakukan tahallul, jemaah haji diperbolehkan mengganti pakaian ihram dengan pakaian biasa yang sesuai untuk menutup aurat.
Tertib
Rukun haji yang terakhir adalah tertib, yaitu melaksanakan seluruh rukun haji secara berurutan dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. (*)
