Teknik ini berhasil menambah ketegangan tanpa berlebihan, menciptakan suasana menakutkan yang sulit dilupakan.
Desain makhluk halus dalam film Perewangan pun dirancang dengan baik. Roh perewangan ditampilkan dengan detail yang halus namun tetap menimbulkan ancaman.
Teror tidak hanya berasal dari visual makhluk halus tersebut, tetapi juga dari suasana dan musik yang memperkuat elemen mistis Jawa.
BACA JUGA: Kapan Film Horor Wanita Ahli Neraka Tayang di Bioskop? Berikut Jadwalnya
Film ini tidak berlebihan dalam penggunaan jumpscare, sebaliknya, ia lebih mengandalkan atmosfer dan ketegangan yang alami. Jumpscare yang ada terasa tepat dan tidak hanya sekadar untuk mengejutkan penonton.
Namun, salah satu kelemahan Perewangan terletak di bagian akhir. Banyak penonton merasa bahwa adegan terakhir, yang menunjukkan roh sedang merasuki ibu Maya, bisa berakhir dengan lebih logis dan terasa antiklimaks setelah ketegangan yang hadir dalam sepanjang film.
Perewangan adalah film horor lokal yang layak untuk kamu tonton. Dengan cerita yang bernuansa Jawa, visual yang mendalam, dan akting yang kuat, film ini memberikan pengalaman horor yang berbeda. (*)