SEMARANG, beritajateng.tv – Ketua DPRD Jateng Sumanto mendorong media tetap menjadi garda terdepan untuk menangkal banyaknya berita bohong atau hoaks yang marak di medsos. Ia meminta media tetap menjalankan peran tersebut meski kini menghadapi berbagai tantangan pada era disrupsi.
Menurut Sumanto, media saat ini menghadapi tantangan besar dengan maraknya medsos dan Artificial Intelligence (AI). Banyak media cetak yang tutup, sedangkan jumlah media online terus bertambah sejak era internet muncul.
“Kondisi media saat ini sedang tak baik-baik saja. Tantangan mengelola media sangat berat. Disrupsi sangat mempengaruhi keberadaan media mainstream,” ujarnya saat menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) “Media di Era Disrupsi” di Semarang, belum lama ini.
BACA JUGA: Singgung Ancaman Krisis Pangan, Sumanto Dukung Budidaya Jagung Jadi Makanan Pengganti Beras
Ia menambahkan, di Jateng, sejumlah media cetak masih bertahan dengan keterbatasan meski oplahnya makin mengecil. Hal tersebut menurutnya menjadi fenomena unik. Sebab berhenti beroperasinya media cetak tersebut tak lepas dari munculnya era digital yang diikuti tumbuhnya media online.
Mengutip data Dewan Pers, Sumanto menyebut jumlah media online saat ini tercatat lebih dari 42 ribu media. Namun yang sehat sebagai perusahaan pers hanya sekitar 10 persen. Sisanya merupakan media online yang tidak dikelola secara benar sesuai prinsip perusahaan pers.
“Tantangan media online saat ini adalah munculnya banyak medsos yang membuat semua orang bisa memberitakan secara cepat,” ujarnya.
