Bahkan, Farhan memastikan bahwa ketersediaan air baku di Ibu Kota Jawa Tengah dengan perkirakan bisa tercukupi hingga Desember mendatang.
PDAM Gelar Shalat Istisqa
Sumber air di IPA Kudu, katanya, memang harus berbagi dengan daerah lainnya. Seperti Demak dan Grobogan, mengingat sumber air bakunya berasal dari Bendung Klambu, Grobogan, Jawa Tengah.
“Sebelum sampai ke IPA Kudu, air melewati saluran terbuka yang juga mengairi sawah-sawah di sepanjang perjalanan. Kami tidak mungkin menutup. Nah, perjalanan air dari Klambu ke Kudu itu 42 jam,” katanya.
Namun, ia memastikan PDAM Semarang membentuk tim “sweeping” (membersihkan) untuk mengawal perjalanan air dari Bendung Klambu ke IPA Kudu.
Selain pada tahun ini, katanya, kemarau panjang juga pernah terjadi pada 2017, yang ketika itu jauh lebih panjang, dan PDAM Kota Semarang juga menggelar shalat Istisqa.
“Pada 2017 pernah juga (kemarau) seperti ini. Kami juga menggelar shalat Istisqa. Menurut saya saat itu jauh lebih ekstrim karena kemarau sampai Desember. Cuma, memang suhu udaranya tidak sepanas kali ini,” kata Farhan. (*)
Editor: Elly Amaliyah