SEMARANG, beritajateng.tv – Pasangan calon (paslon) nomor urut 03, Ganjar–Mahfud MD bersaing ketat dengan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka. Elektabilitas paslon di setiap daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah berdasarkan survei litbang Kompas Desember 2023, Prabowo-Gibran tampak unggul di beberapa dapil.
Pada survei elektabilitas itu, Prabowo-Gibran unggul di dapil 1 (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kendal, Kota Salatiga), dapil 2 (Kudus, Jepara, Demak), dapil 6 (Purworejo, Wonosobo, Magelang, Temanggung, Kota Magelang), dapil 7 (Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen), dan dapil 8 (Cilacap, Banyumas). Sementara wilayah dapil lainnya masih berada di pihak Ganjar-Mahfud.
Menanggapi fenomena ini, pengamat politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdulrahman, angkat bicara. Kendati Jawa Tengah lekat dengan ‘kandang banteng’, ada hal yang baru dan menarik dalam Pilpres 2024 kali ini. Salah satu yang ia lihat adalah PDI Perjuangan lebih fokus untuk memenangkan Pileg dalam Pemilu 2024.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Mahfud MD Sebut Proyek Food Estate di Indonesia Gagal dan Merugikan Negara, Benarkah?
“Pertama, ini berkaitan dengan ideologi, citra, kesan terhadap suasana Pilpres dan kampanye. Kedua, berkaitan dengan mobilisasi oleh PDI Perjuangan di Jateng berbeda dalam Pilpres. Tampaknya Pileg nampak kencang,” ujar Wahid, Minggu, 21 Januari 2024.
Sehingga, lanjut Wahid, tak menutup kemungkinan Ganjar-Mahfud kalah di kandang sendiri akibat berbagai variabel baru yang hadir dalam momen Pilpres kali ini. Meskipun paslon nomor urut 01 selalu menduduki survei terakhir di setiap wilayah Jateng, Wahid menyebut bisa jadi Anies-Muhaimin mengejar Prabowo-Gibran atau Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah.
“Pasangan nomor 01 juga sangat mungkin meski survei berada di nomor urutan ketiga kalau di Jateng, ya, tetapi perolehan suaran mungkin maksimal, dalam artian tidak mengecewakanlah. Itu juga karena ada tren yang terus meningkat dari pasangan 01 dan sebaliknya, tren menurun di pasangan 03. Tinggal nanti bagaimana terakhir,” sambung Wahid.
Gerakan Ganjar-Mahfud di Jateng kalah masih dengan paslon 01 dan 02
Lebih lanjut, masifnya gerakan mengakar oleh paslon 02 dan paslon 01 di Jawa Tengah menurut Wahid mampu mengantarkan Ganjar-Mahfud pada kekalahan di provinsi ini.
“Saya melihat beberapa jaringan relawan yang sangat masif hari-hari ini terjadi di Jateng pada pasangan 01 dan 02. Kalau itu dibiarkan, bisa sangat mungkin paslon 02 jadi pemenangnya,” jelasnya.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa, menyatakan diri bergabung dalam Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Tentunya, bergabungnya Khofifah ini mampu menarik suara santri, yang mana Jateng juga tak luput dari basis suara santri.