Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Susah-Susah Gampang, Begini Cara Tanamkan Karakter pada Anak-Anak Lewat Bercerita

×

Susah-Susah Gampang, Begini Cara Tanamkan Karakter pada Anak-Anak Lewat Bercerita

Sebarkan artikel ini
anak-anak bercerita
Salsabila Nurrela Rahmadhani ketika mengikuti lomba storytelling, Kamis, 2 Oktober 2023. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Mengenalkan berbagai karakter baik kepada anak-anak dapat dilakukan melalui beragam cara, salah satunya yakni lewat metode bercerita.

Hal tersebutlah yang juga dilakukan oleh Salsabila Nurrela Rahmadhani, salah satu guru di KB Aisyiyah, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sebagai seorang guru, Salsabila, sapaan akrabnya, dituntut untuk terus memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak didiknya. Namun, menghadapi anak dengan usia di bawah lima tahun tidak mudah.

Salsabila menyebut, fokus dan perhatian anak didiknya dalam mengikuti pelajaran mudah teralihkan. Oleh karena itu, ia lantas memilih metode bercerita sebagai bentuk pengajaran yang lebih menyenangkan.

BACA JUGA: Tak Hanya Siswa yang Antusias, Ini Cerita Orang Tua Antar Anak pada Hari Pertama Masuk Sekolah

“Anak-anak itu sangat senang bercerita, dan lewat bercerita kita bisa menyampikan nilai-nilai tanpa harus mendikte anak, sehingga anak-anak bisa lebih paham melalui cerita,” ujar Salsabila kepada beritajateng.tv, Kamis, 2 Oktober 2023.

Dalam bercerita, ia sering kali menggunakan media pembantu, mulai dari buku bergambar, boneka tangan, hingga wayang bergambar. Sementara itu, kebanyakan cerita yang ia bawakan umumnya berisi pengenalan karakter atau nilai-nilai baik kepada anak-anak.

Menurutnya, bercerita apalagi menggunakan media dapat membantu anak-anak untuk memvisualisasikan sehingga lebih mudah memahami nilai cerita.

“Cerita yang deket dengan anak-anak, seperti karakter sehari-hari, cerita islami, cerita nabi, nilai lingkungan. Kalau kesusahannya mungkin untuk menyinkronkan, karena kita harus dapat ekspresinya tapi juga harus menggerakkan bonekanya,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan