SEMARANG, beritajateng.tv – Tak ada kamera CCTV maupun petugas keamanan berjaga di Reservoir Siranda Semarang saat korban bernama Dion Kusuma Pratama (21) menerobos masuk ke area vital Reservoir.
“Sebenarnya pagar-pagarnya tergembok rapi sehingga pada saat polisi masuk juga pagarnya masih terkunci. Itupun harus nunggu kunci gembok dari kami. Posisinya, korban ini menerobos lewat pagar samping,” kata Yudi Indardo, Direktur Utama PDAM Tirta Moedal Semarang.
Yudi menyebut, di dalam Reservoir Siranda sebenarnya terdapat rumah dinas untuk petugas jaga dan keamanan.
BACA JUGA: Tenang! Tak Ada Sari-sari Mayat, Reservoir Siranda Hanya Cadangan, Dipakai Terakhir 5 Juli 2025
Namun setelah Reservoir Siranda tak beroperasi sebagai aliran air baku utama dan jadi cadangan atau backup sistem. Apabila IPA TGM (Instalasi Pengolahan Air Tirta Gajah Mungkur) terkendala/mati. Rumah dinas di Reservoir Siranda itu kemudian kini tidak ada yang menempati.
“Sebenarnya di sana ada rumah dinas dan tadinya ada yang nempatin, tapi sekarang memang tidak ada yang menempatinya. Karena sejak Maret tidak difungsikan, jadi ini memang pemeliharaan atau pengawasan sifatnya hanya berasal dari petugas pengatur aliran,” papar Yudi.
Biasanya, lanjut Yudi, Reservoir Siranda hanya di siapkan pada saat backup sistem air di Instalasi Pengelolaan Air Tirta Gajah Mungkur (IPA TGM) mati dan perlu pengondisian. Saat itulah petugas PDAM baru datang dan mengaktifkan pergantian aliran air.