Dalam kacamatanya, selama ini Jawa Tengah hanya dijadikan tempat pulang bagi TKI atau TKW yang bekerja di luar negeri.
“Jateng tidak hanya untuk pulang ke rumah pada saat-saat dulu alias tempat mudik bagi pahlawan devisa Jawa Tengah. Jateng gak boleh lagi untuk jadi tempat pulang ke rumah,” tegasnya.
Ia merasa, Jawa Tengah kali ini harus dilirik oleh investor sebagai tempat untuk mengembangkan bisnisnya.
“Jateng harus menjadi pulangnya para investasi. Pemilik modal yang bekerja untuk kita. Jateng harus jadi provinsi maju, berkelangsungan menuju Indonesia Emas 2045, itulah visi misi kami,” papar Luthfi.
Lebih lanjut, visi-misinya ia paparkan dalam tiga kata kunci. Salah satunya menyinggung Jawa Tengah sebagai penumpu industri nasional.
“Jateng harus punya daya saing inovatif, kolaborasi, dan jadi lumbung pangan penumpu industri nasional,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi