SEMARANG, beritajateng.tv – PSIS Semarang masih kesulitan menarik perhatian investor usai turun dari Liga 1 ke Liga 2. Direktur Utama PT. Mahesa Jenar Semarang (MJS), Agung Buwono, akui belum ada pihak yang menyatakan keseriusan bantu klub tersebut.
“Kita tunggu cukup lama, tapi belum ada kepastian dari investor,” jelas Agung pada Minggu, 15 Juni 2025.
Menurutnya, waktu yang tersisa sangat mepet. Maka dari itu, manajemen perlu bertindak cepat agar tidak tertinggal dalam persiapan menuju musim baru Liga 2.
Agung juga ungkap telah temui sejumlah pemegang saham. Pertemuan itu digelar untuk dorong manajemen segera susun kerangka tim tanpa perlu bergantung pada kedatangan investor baru.
BACA JUGA: Usai Enam Musim Bela Mahesa Jenar, Septian David Maulana Resmi Tinggalkan PSIS Semarang
“Saya temui pemegang saham dan mereka beri lampu hijau,” ujar Agung.
Lampu hijau tersebut jadi sinyal kuat bagi Agung agar mulai bentuk tim serta susun program latihan. Ia menekankan bahwa penyusunan struktur tim pelatih dan kerangka skuad bakal jadi langkah pertama dalam membangun tim.
Meski PSIS ditinggal 16 pemain termasuk seluruh pemain asing, manajemen tak ingin larut dalam keterpurukan. Agung tegaskan bahwa PSIS tetap harus profesional, meskipun turun kasta ke Liga 2.
BACA JUGA: Lepas Belasan Penggawa, PSIS Semarang Songsong Liga 2 dengan Sisa 9 Pemain Lokal Lama
“Kita tidak bisa santai, semua butuh proses. Saya akan langsung susun program tim,” tambahnya.
Agung menyadari bahwa ekspektasi pendukung tetap tinggi. Oleh karena itu, keputusan untuk bergerak cepat dinilai sebagai bentuk tanggung jawab manajemen terhadap kepercayaan publik. Ia berharap Mahesa Jenar mampu kembali ke Liga 1 dalam waktu singkat.
Saat ini, fokus utama klub yaitu bangun tim solid dan kompetitif yang mampu bersaing di Liga 2 musim depan. PSIS tak ingin bertahan lama di kasta kedua dan menargetkan promosi secepatnya. (*)
