SEMARANG, beritajateng.tv – Petugas pintu air (PPA) dan pekarya saluran irigasi honorer se-Jawa Tengah kembali melakukan aksi unjuk rasa lantaran nasibnya belum jelas.
Kali ini, mereka melakukan unjuk rasa dengan menggelar kemah di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah sejak Senin, 19 Mei 2025 pagi.
Dua tenda berdiri tepat di tengah Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Tampak PPA dan pekarya saluran irigasi membawa spanduk dan poster protes, agar mereka segera terangkat sebagai PPPK.
Petugas irigasi Singomerto Hilir Banjarnegara, Suyatno, menuturkan, kemah menjadi cara mereka agar bisa bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.
Kemah menjadi wujud protesnya, lantaran PPA dan pekarya saluran imigrasi sudah mengabdi puluhan tahun. Namun, mereka masih terhantui dengan status karier yang tak jelas.
“Untuk kemah, mohon maaf, teman-teman yang bekerja di irigasi ikut Dinas Pusdataru sudah puluhan tahun, ada yang 20 tahun. Sudah masuk database BKN, sedangkan seperti kami tidak ada regulasi dari Pusdataru,” ungkap Suyatno.
Empat ribu honorer irigasi sudah terdata BKN, namun tak bisa ikuti seleksi PPPK
Besar harapan Suyatno dan ribuan PPA-pekarya saluran irigasi lainnya untuk bisa terangkat sebagai PPPK.
Mereka dengan tegas menolak pengangkatan sebagai outsourcing. Sebab, mereka merasa pegawai outsourcing statusnya tidak jelas.