SEMARANG, beritajateng.tv – Uang kuno memiliki nilai sejarah dan keunikan yang tak ternilai. Tak jarang, uang kuno dapat menjadi saksi bisu dari jejak peradaban puluhan tahun yang lalu. Harga uang kuno pun bervariasi, tetapi tak semuanya mahal.
Karena faktor tersebut, tak heran jika ada beberapa uang kuno yang bernilai sampai ratusan juta rupiah. Namun, ternyata tak semua harga uang kuno tinggi.
Aryo Supeno, pengusaha jual beli uang kuno di Semarang menyebut, memahami nilai pasar dari uang kuno dapat menjadi tantangan, khususnya bagi masyarakat awam. Anggapan bahwa harga uang kuno pasti mahal nampaknya mesti ia luruskan.
BACA JUGA: Berawal Uang Rp 1.000 Kelapa Sawit, Aryo Buka Toko Jual Beli Uang Kuno Satu-satunya di Semarang
“Jangan berpikir harga uang kuno itu selalu mahal. Bukan berarti ketika uang itu sudah tidak dicetak terus laku berkali-kali lipat dari nominalnya,” kata Aryo kepada beritajateng.tv, belum lama ini.
Aryo menyebut banyak masyarakat yang tersesat atau jadi korban dari ketidakhati-hatian di internet. Ia mengambil contoh, uang kuno Rp 100 di internet dihargai hingga Rp 500 ribu.
“Seringkali orang langsung menerima informasi mentah seperti itu, orang tahunya itu untuk satu lembar, padahal itu harganya untuk 100 lembar,” lanjutnya.
Bahkan, ia pernah menemui orang yang rela datang Kendal. Ia datang membawa uang koin kuno komodo senilai Rp 50 dengan harapan dapat Aryo beli dengan harga tinggi.
“Dia nggak Whatsapp dulu tapi langsung kesini bawa 3 buah, di internet ia lihat satunya bisa sampai Rp 500 ribu, dia dengan pede nyuruh saya beli Rp 1,5 juta, padahal saya biasa beli di harga Rp 200,” ujarnya.
Faktor yang menentukan harga uang kuno
Menurut Aryo, faktor paling utama dari rendah atau tingginya nilai uang kuno adalah kelangkaan. Semakin langka di pasaran, maka harganya semakin tinggi.