Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Tambah Saingan, War Takjil Juga Diikuti Mahasiswa Internasional di Kota Semarang, Begini Ceritanya

×

Tambah Saingan, War Takjil Juga Diikuti Mahasiswa Internasional di Kota Semarang, Begini Ceritanya

Sebarkan artikel ini
Imelda Semarang
Imelda Lazaro saat ditemui di Gedung NRC, Unimus, Kamis, 21 Maret 2024 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

Perihal cita rasa makanan, mulanya Imelda mengaku kesulitan beradaptasi dengan makanan di Kota Semarang. Bagi Imelda, makanan di Kota Semarang yang cenderung pedas merupakan kesulitan utamanya saat beradaptasi sebagai mahasiswa internasional.

“Karena makanan di negara kita itu manis, makanan pedas di negara kita itu biasanya ada di lingkungan Muslim. Hampir semua dari lingkunganku tidak suka makanan pedas,” terang Imelda.

BACA JUGA: Kisah Mahasiswa Unnes Mengajar Anak Imigran di Malaysia, dari Keterbatasan Fasilitas hingga Bentuk Pengabdian

Tinggal di negara mayoritas Muslim ajarkan Imelda hal ini

Tinggal di wilayah dengan mayoritas Muslim mengajarkan banyak hal kepada Imelda. Perempuan berusia 23 tahun itu pun mengaku umat Muslim di sekitarnya sangat taat beribadah.

Imelda menuturkan, banyaknya masjid di Kota Semarang dan azan yang berkumandang menjadi suasana baru yang berbeda dari Tanzania.

“Di sini mengajarkan aku soal kepercayaan. Mereka beribadah sesuai waktunya, bahkan saat bekerja dan di kampus pun mereka tak lupa shalat. Mereka begitu menghormati ajaran agamanya, itu bagus sekali menurutku,” ungkap Imelda.

Lebih lanjut, ia pun tak merasakan homesick meski harus menahun di negeri orang. Alasannya, orang-orang di sekitarnya menyambut Imelda dengan ramah. Tak jarang, banyak penduduk sekitar yang mengajaknya foto bersama.

“Tidak terlalu rindu rumah karena orang di sini sangat baik, aku merasa langsung dekat dalam waktu yang singkat,” jelasnya.

Menariknya, Imelda mengaku bahwa cuaca di Kota Semarang lebih panas daripada Tanzania yang berlokasi di benua Afrika.

“Di sini panas juga, malah lebih panas dari Tanzania karena di sana dingin,” tambah Imelda. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan