Politik

Tanggapi Pernyataan Menag Yaqut Soal Pemimpin Bermulut Manis, Cak Imin: Itu Omongan Buzzer

×

Tanggapi Pernyataan Menag Yaqut Soal Pemimpin Bermulut Manis, Cak Imin: Itu Omongan Buzzer

Sebarkan artikel ini
Yaqut buzzer
Bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan sekaligus Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, ditemui usai menjadi inspektur pada apel peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang digelar DPP PKB di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu, 1 Oktober 2023. (ant)

JAKARTA, beritajateng.tv – Pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas mengenai pemilihan pemimpin dalam Pilpres 2024 beroleh tanggapan dari Ketum PKB Cak Imin dan beberapa tokoh PKB lainnya. Mereka pun menganggap pernyataan Yaqut mirip dengan buzzer di media sosial.

Cak Imin lantas menyebut pernyataan Yaqut Cholil Qoumas sebagai omongan buzzer. Ia bahkan tertawa saat menuturkan pandangannya. Menurutnya, pernyataan Yaqut yang mengimbau agar tidak memilih pemimpin yang pandai bicara, bermulut manis, dan berwajah tampan di Pilpres 2024 tidak lebih dari omongan di media sosial.

“Waktu itu omongan buzzer. Hahaha,” ucap Cak Imin di Jakarta Pusat, Minggu, 1 Oktober 2023.

Jazilul Fawaid, Wakil Ketua Umum PKB, turut mengungkapkan pandangannya yang mirip dengan Cak Imin. Menurutnya, pernyataan Yaqut bukan hanya sebagai buzzer, tetapi juga sebagai provokator.

BACA JUGA: Resmi Umumkan Tim Pemenangan, Anies-Cak Imin Ganti Tim 8 dengan Baja AMIN, Ini Anggotanya

Jazilul berpendapat bahwa pernyataan tersebut tidak memiliki relevansi dan hanya memancing perdebatan yang tidak perlu.

“Buang-buang statement menurut saya, buang-buang omongan yang enggak perlu. Ini kan omongan pinggir jalan, omongan buzzer, omongan provokator yang seperti itu,” ujar Jazilul.

PKB menekankan bahwa Yaqut Cholil Qoumas, yang juga merupakan Menteri Agama, harus bertanggung jawab atas pernyataannya. Mereka menilai bahwa sebagai seorang menteri, Yaqut seharusnya menjaga suasana harmonis di masyarakat dan tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memecah belah.

“Dia digaji pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement-statement yang enggak perlu,” ucap Jazilul.

Awal mula pernyataan Menag Yakut beroleh cap buzzer

Sebelumnya, Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama untuk kepentingan politik. Meskipun ia memahami bahwa politik dan agama memiliki hubungan, ia berpendapat bahwa agama tidak seharusnya menjadi alat politik.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan