Ia juga berterima kasih karena mendapatkan perhatian BNPB terkait dengan kondisi itu. Sehingga ada perwakilan datang ke lokasi tanggul jebol tersebut.
”Kami tentu akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan BBWS maupun BNPB terkait penanganan bencana banjir,” ujarnya.
”Kami tentu akan terus berkoordinasi dan bersinergi dengan BBWS maupun BNPB terkait penanganan bencana banjir,” ujarnya.
Guna mempercepat penutupan darurat tanggul jebol Sungai Tuntang di Desa Tinanding, BBWS Pemali Juana mengerahkan 3 excavator dan material tanah, jumbo bag, glugu, bambu, sesek serta di dukung 25 personil tanggap darurat.
Selanjutnya juga mempercepat penutupan tanggul jebol Sungai Tuntang di Desa Baturagung dengan memobilisasi 3 excavator beserta material penanganan berupa glugu, bambu, sesek, tanah urugan, jumbo bag dengan dukungan 40 personil tanggap darurat.
BACA JUGA: Tanah Longsor dan Banjir Jadi Ancaman di Wilayah Jateng Ini, BMKG Imbau Warga Waspada
Sebelumnya, intensitas hujan yang tinggi di wilayah Jawa Tengah pada beberapa hari terakhir mengakibatkan debit air Sungai Tuntang terus meningkat. Sehingga sungai tidak mampu menampung air dan tanggul jebol yang berada di Desa Tinanding dan Baturagung pada Selasa, 21 Januari 2025. (*)