Selain itu Fajar mengungkapkan mungkin nanti lossnya agak berkurang karena menggunakan sistem DD.
Hal itu terjadi karena Pemkot Semarang akan menampung pedagang dari eks Johar Baru MAJT yang belum mendapat loss.
“Tapi kami akan seleksi agar tidak ada oknum yang memanfaatkan kesempatan dengan menambah-nambahi nama. Jika ketahuan dalam aplikasi e-Pandawa maka akan langsung kami keluarkan,” tandas Fajar.
“Untuk loss milik pedagang lama tidak akan kami utak-atik karena itu kehendak Walikota,” tegasnya. Fajar berkomitmen tidak akan memindahkan pedagang eks Matahari Johar.
Pada awalnya, Pemkot Semarang akan melakukan perombakan di lantai 1 dan 2, namun kemudian ditiadakan karena berpotensi chaos. Sehingga yang akan ada perbaikan-perbaikan pada kelistrikan dan sanitasi. Sementara pengecetan lain akan secara swadaya dari para pedagang.
“Untuk lantai 3 dan 4 akan kami tata untuk penempatan UMKM dan perbaikan lift. Serta eskalator juga segera akan kami lakukan jika proses penyerahan dari pihak ketiga selesai,” ujarnya.
“Untuk lapak yang kami sediakan antara 1×2 sampai 1,5×2,” tandasnya.
Untuk kepemilikan jumlah lapak Pemkot Semarang memberikan kebebasan. Fajar mengatakan yang penting pedagang membayar retribusi. Hal ini sesuai dengan target Pemkot Semarang bahwa pendapatan rertribusi sebesar 65 miliar di tahun 2023. Sedangkan tahun 2024 naik menjadi 86 miliar. (*)
Editor: Elly Amaliyah