Perasaan itu membuatnya sulit menerima kehadiran Andara, dan dari sinilah konflik demi konflik mulai terjadi.
Andara, yang selalu membutuhkan ketenangan untuk bekerja dan mengejar tenggat waktu, harus berhadapan dengan Donda yang setiap hari hobi mengatur segala hal.
Mulai dari membongkar dapur, mengubah posisi furnitur, mengomentari masakan dengan pedas, hingga memeriksa cara Andara menyetrika pakaian Raja.
Ketegangan memuncak ketika Donda menganggap gaya hidup modern Andara sebagai ancaman bagi tradisi keluarga.
BACA JUGA: Pemain Agak Laen Siap Di uji Jika “Agak Laen 2” Pecahkan Rekor Penonton Film Pertama
Andara pun bersikap defensif karena merasa ruang pribadinya, perhatian suaminya, serta ritme hidupnya mulai hilang.
Raja berada di posisi sulit ia ingin menghormati ibunya, namun juga tidak ingin menyakiti hati istrinya.
Dari titik inilah muncul pemahaman baru. Andara mulai menyadari sisi rapuh dalam diri Donda, sementara Donda perlahan mengerti bahwa Andara sangat menyayangi keluarganya.
Proses saling menerima itu ditampilkan dengan cara yang jenaka, ramai, dan penuh tawa. (*)











