SEMARANG, beritajateng.tv – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menyampaikan paparan tegas terkait tantangan agraria Indonesia dalam forum akademik bersama mahasiswa di Universitas Diponegoro.
Nusron menegaskan bahwa distribusi lahan yang timpang telah menciptakan ketidakadilan sosial, memicu konflik agraria, dan menghambat pembangunan berkelanjutan.
Dalam paparannya, Nusron menyebut fakta mengejutkan, dari 34 juta hektare lahan berstatus HGU (Hak Guna Usaha) dan HGB (Hak Guna Bangunan) di Indonesia, penelusuran kepemilikannya mengarah pada hanya sekitar 60 keluarga pemodal besar.
“Negara harus memastikan ada keadilan dalam distribusi lahan kalau Indonesia ingin dientaskan dari kemiskinan. Kami harus berdiri tegak di atas keadilan rakyat,” tegas Nusron di Gedung Muladi Dome Undip, Selasa, 2 Desember 2025.
4 Program Nasional yang Saling Berebut Lahan
Pembahasan utama kemudian berfokus pada 4 program dalam Asta Cita pemerintah yang saling bersinggungan dalam kebutuhan lahan.
Ketahanan pangan, sawah harus di pertahankan. Hilirisasi industri yang membutuhkan kawasan pabrik dan industri, yang sering menggusur sawah.
Kemudian, pembangunan 3 juta rumah MBR, harga tanah menjadi faktor penentu. Ketahanan energi yakni transisi ke green energy dari tebu, singkong, sawit, yang kini menekan lahan hutan.
Nusron menyebut pola salah urus tata ruang dan pelepasan hutan tanpa kontrol sebagai penyebab banjir di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.
Ketika menjawab pertanyaan mahasiswa terkait alih fungsi sawah, Nusron menjelaskan bahwa kebijakan LSD (Lahan Sawah yang Dilindungi) menunjukkan dampak nyata.
BACA JUGA: Serahkan 546 Sertifikat Hasil Konsolidasi Tanah di Jawa Tengah, Menteri ATR/BPN: Nilai Lahan Jadi Naik
Sebelum penerapan instrumen LSD, alih fungsi sawah di 2 tahun mencapai 136.272 hektare. Setelah LSD di terapkan di 8 provinsi, dalam kurun 2021–2025 hanya 7.741 hektare.
Artinya, kebijakan itu sudah mulai efektif menahan ekspansi industri dan perumahan ke area sawah produktif.













