Kerja sama dengan Kelompok Tani Mangrove sudah dilakukan sebanyak dua kali, di mana pada tahun 2022 juga dilakukan penanaman bibit mangrove.
Selain itu, Kelompok Tani Mangrove Lestari selama beberapa dekade sudah berhasil menyelamatkan tiga wilayah. Yaitu Kelurahan Mangun Harjo, Kelurahan Mangkang Kulon, dan Kelurahan Mangkang Wetan dari bencana rob dan abrasi pantai.
Tekan Emisi Karbon
Sedangkan Ketua AoC Sekawan, Muhammad Thoha menuturkan, program kolaboratif dengan BEM Undip. Yaitu penanaman mangrove dan bibit juga dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-78.
“Emisi yang bisa Pertamina Patra Niaga JBT tekan melalui kegiatan penanaman ini adalah sebesar 5.760,3 gram CO2 (karbon dioksida) untuk 7.800 bibit mangrove. Dan kurang lebih 3.500 gram CO2 untuk bibit cemara laut,” kata Thoha.
Tujuan kegiatan penanaman ini adalah menyelamatkan masyarakat pesisir pantai utara semarang dari bencana abrasi pantai dan banjir rob.
Dengan program ini juga pihaknya berharap akan terbentuk ekosistem baru bandara yang ramah lingkungan (eco airport). Yang dapat menyediakan kawasan ramah lingkungan untuk hewan liar (ecowildlife) di luar kawasan bandara. Sehingga terjamin keselamatan penerbangan dari bahaya burung.
Kawasan mangrove dan cemara laut yang di tanam ini nantinya akan menjadi reservoir karbon dioksida (CO2). Sehingga menjadi salah satu solusi dalam mengatasi perubahan iklim global/menurunkan pemasanasan global.
Hadir dalam kegiatan yang sama, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) JBT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho.
Ia mengatakan bahwa program penanaman mangrove dan cemara laut ini sebagai salah satu program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL). Utamanya di lingkungan Pertamina Patra Niaga Regional JBT.
“Program penanaman mangrove ini sebagai program TJSL yang bergerak di bidang pilar lingkungan hidup. Untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin menjaga ekosistem darat dan juga untuk mereduksi emisi gas karbon,” tutup Brasto. (*)
Editor: Elly Amaliyah