Bupati Semarang juga meminta para mahasiswa agar tidak gagap dan mengeluh menghadapi situasi dan kondisi tiap-tiap desa yang masih kekurangan.
Persoalan itu dapat mereka komunikasikan dengan instansi terkait, perangkat desa, dan dosen pembimbing agar PKN dapat berhasil baik.
Jeffri Ardiyanto juga menjelaskan, para mahasiswa akan bertempat di 16 desa yang tersebar di Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Mereka akan menjadi andalan untuk melakukan identifikasi masalah kesehatan di tiap desa.
“Mereka akan ditempatkan di 16 desa yang tersebar di Kecamatan Beringin, Kabupaten Semarang dan mereka akan diandalkan untuk melakukan identifikasi masalah kesehatan di tiap desa,” jelasnya.
Hasil pengamatan itu akan menjadi produk inovasi mahasiswa PKN Poltekkes Semarang sekaligus menciptakan transformasi kesehatan bagi warga.
“Dari hasil pengamatan itu akan menjadi inovasi mahasiswa PKN (Poltekkes Semarang) sekaligus menciptakan transformasi kesehatan bagi warga dan para mahasiswa akan berbaur dan bekerja sama dengan masyarakat mulai 5-30 Juni 2023,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi