SEMARANG, beritajateng.tv – Ulya Makkiyah, warga Tlogosari, tak pernah membayangkan harus tetap menunaikan ibadah puasa Ramadhan meskipun banjir di wilayahnya.
Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang selama beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir di beberapa wilayah di Kota Semarang. Hasilnya, tak sedikit masyarakat yang terpaksa berpuasa di tengah kepungan air.
Ulya menyebut, genangan air di wilayah tempat tinggalnya hampir mencapai lutut orang dewasa pada Rabu, 13 Maret 2024 malam. Akibatnya, seluruh anggota keluarganya yang berjumlah 9 orang itu terpaksa mengungsi di ruangan lantai 2.
“Kemarin malam udah pasrah, soalnya semakin tinggi airnya. Ada lansia juga yang ikut ngungsi di sini, jadi 10 orang,” ucap Ulya kepada beritajateng.tv, Jumat, 15 Maret 2024.
Wilayah tempat tinggal Ulya di Tlogosari memang merupakan salah satu titik banjir terparah. Lebih lanjut, Ulya menyebut, akibat banjir yang tak kunjung surut, aliran listrik di sekitar rumahnya juga padam selama beberapa jam.
BACA JUGA: Hotel di Kota Semarang Rugi Akibat Banjir, PHRI Jateng Sebut Wisatawan Lakukan Pembatalan
Sayangnya, kata Ulya, ia dan keluarganya belum menerima bantuan makanan atau bantuan serupa hingga Kamis malam. Hasilnya, ia terpaksa sahur hanya dengan mengonsumsi air putih.
“Belum ada bantuan makanan sama sekali. Tadi pas sahur juga minum air aja, kalau buka alhamdulillah kompor udah bisa. Insyaallah aman,” tutur dia.
Banjir menggenang rumah warga sejak Rabu
Warga Muktiharjo Kidul lainnya, Dewi, menyampaikan hal yang sama. Banjir yang menggenang rumahnya sejak Rabu cukup memberi warna yang berbeda pada aktivitasnya di bulan Ramadhan.
Terlebih, ia dan keluarganya masih berniat menjalankan puasa Ramadhan meski di tengah keterbatasan. Yaitu sahur dan berbuka dengan memanfaatkan sisa lauk kemarin.