SEMARANG, beritajateng.tv – Harapan siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy, menjadi personel Tentara Negara Indonesia (TNI) mesti sirna. Sebelum mampu mewujudkannya, Gamma tewas diduga menjadi korban penembakan oleh oknum polisi.
Sejak SMP, Gamma ternyata bercita-cita menjadi seorang tentara. Ambisinya itu yang kemudian membuatnya bergabung ke berbagai kegiatan ekstrakulikuler seperti paskibra, pramuka, hingga bela diri pencak silat.
Sayangnya, belum genap sebulan mengikuti latihan pencak silat, nyawanya melayang sepulang dari latihan, Minggu, 24 November 2024 dini hari lalu.
“Jam setengah delapan pamit untuk latihan pencak silat. Biasanya jam 11 udah pulang. Kemarin jam 10 ngabarin masih makan. Jam 11 atau jam 12 ditelepon berdering tapi tidak diangkat,” ungkap salah satu perwakilan keluarga yang enggan disebutkan namanya, Minggu, 1 Desember 2024.
BACA JUGA: Aipda Robig Penembak Siswa Semarang Telah Lakoni Sidang Etik, Sanksi Bisa Pemberhentian Tidak Hormat
Ia menyebut, Gamma memang bercita-cita untuk mengabdi kepada negara. Bukan sebagai polisi sebagaimana kebanyakan orang, Gamma justru ingin menjadi seorang tentara.
Oleh karena itu, ia tak percaya dengan kronologi versi polisi yang menyebut Gamma sebagai anggota gangster yang hendak tawuran. Sebab, selama ini Gamma tak pernah neko-neko (aneh-aneh).
“Cita-citanya aja jadi tentara, makanya ikut kegiatan pramuka dan paskibra dari SMP. Baru sebulan ini [dia] ikut pencak silat,” imbuh pria itu.
Keluarga Gamma siswa SMKN 4 Semarang tuntut pelaku mendapat hukuman pidana
Lebih jauh, keterangan awal polisi yang menyebut Gamma sebagai anggota gangster ternyata membuat keluarga besarnya terkejut. Di rumah, Gamma merupakan pribadi yang baik.