SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah banyaknya musik modern yang terus berubah, muncul satu fenomena menarik. Yakni munculnya grup musik dangdut bernama Orkes Melayu (OM) Lorenza yang menjadi angin segar bagi para pecinta dangdut lawas.
Menjadi sebuah fenomena, tentunya Orkes Melayu (OM) Lorenza ini memiliki gaya yang unik. Dengan mengenakan kostum khas era 70-an, mereka melantunkan lagu-lagu mengundang nostalgia.
Adapun hal tersebut membangkitkan kembali kejayaan dangdut tempo dulu.
Siapa sangka, OM Lorenza bukanlah grup musik baru. Grup ini sebenarnya telah berdiri sejak tahun 2007 dan didirikan oleh Budi Aeromax. Namun, perjalanan mereka tidak selalu mulus.
BACA JUGA: Hadir Kembali, KDI 2024 Gelar Audisi Bintang Dangdut Masa Depan di 7 Kota Besar, Begini Cara Daftarnya
Setelah sempat vakum, kepemimpinan OM Lorenza beralih ke Murjiyanto pada tahun 2012. Pada awalnya, mereka membawakan musik dangdut koplo yang tengah populer, tetapi persaingan yang ketat membuat mereka sulit untuk menonjol.
Keputusan untuk beralih ke dangdut murni tanpa unsur koplo menjadi kunci utama keberhasilan OM Lorenza. Dengan formasi yang terdiri dari 10 musisi dan 4 vokalis, yakni Winda Exa, Dewi Satria, Etik Mehong, dan Titin Defani, mereka berhasil menghadirkan nuansa autentik yang mengingatkan banyak orang pada kejayaan dangdut tempo dulu.
Keunikan konsep yang OM Lorenza usung itu membuat permintaan pertujukan mereka terus meningkat. Tidak hanya di Solo Raya dan Jawa Tengah, tetapi juga merambah ke berbagai daerah lainnya. Para penggemarnya bahkan membentuk komunitas yang semakin solid.
Kemudian mereka berkumpul di sebuah rumah dan membawakan lagu jadul dan mendokumentasikannya dalam video dan mengunggahnya di Facebook.