Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman mengatakan, ke depannya beban Cepu akan semakin berat. Namun, potensi yang ada di Cepu bisa termaksimalkan hingga Kawasan Cepu Raya bisa terwujud.
Menurutnya, Cepu Raya akan menjadi model wilayah pembangunan bersama antardaerah atau antarkabupaten di tingkat nasional yang melibatkan lintas Kementerian dan lintas BUMN.
“Dengan kebersamaan itu, semoga ke depan dapat memberikan pembangunan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat kawasan Cepu Raya. Insya Allah Blora dan Bojonegoro maju bersama. Sesarengan mbangun Blora berkelanjutan,” ujar Arief Rohman.
Meurutnya, Keberadaan PEM Akamigas yang masyhur sebagai sekolah elit, kiranya juga perlu menambah jurusan baru seperti pertambangan yang relevan dengan daerah Cepu Raya.
Selepas diskusi bersama tersebut, kegiatan berlanjut dengan menanam pohon matoa oleh Mensesneg di Taman Sirius PEM Akamigas.
Dalam pertemuan ini hadir pula Sekretaris Kemensesneg Setya Utama, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Sekretaris BPSDM ESDM Wahid Hasyim, Manager Cepu Field PT. Pertamina EP Agung Wibowo, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani Cepu Endung Trihartaka, Komandan Kodim dan Kapolres Blora, Kepala PPSDM Migas, Wakil Direktur 1, 2, dan 3 PEM Akamigas. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi